KESULITAN ekonomi belakangan ini jadi motivasi banyak orang mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Mari kenali tanda-tandanya sehingga kita mampu mencegah orang tercinta mengambil tindakan bodoh ini.

Bunuh diri bukan penyakit, tetapi satu set perilaku kompleks yang benar-benar ada, dari sekadar pikiran menjadi tindakan. Menurut Mayoclinic.com, ada beberapa jenis perilaku bunuh diri:

1.   Perilaku bunuh diri (Suicidal Behavior)
Orang yang bertindak ingin mati atau tidak mematikan, tetapi menunjukkan tanda-tanda merusak diri atau menunjukkan pemikiran bunuh diri. Tandanya berupa overdosis obat-obatan, menyetir mobil secara sembrono, dan mengasup minuman keras berlebihan.

2.   Percobaan bunuh diri
Umumnya mengacu pada tindakan yang ditujukan untuk menghasilkan kematian, tetapi tidak berhasil. Setiap tahun lebih dari setengah juta orang AS membutuhkan perawatan medis gawat darurat akibat mencoba bunuh diri.

3.   “Parasuicide”
Tidak semua perilaku merusak diri adalah suicidal behavior. Tindakan-tindakan yang mungkin mencerminkan suicidal behavior, tetapi tidak ditujukan pada kematian, seperti memotong urat nadi pergelangan tangan, dikenal sebagai parasuicide.

4.   Bunuh diri (complete suicide)
Artinya mengambil nyawa diri sendiri. Tak mungkin mengetahui secara absolut mengapa orang melakukan ini, bahkan tujuannya. Dalam kasus percobaan bunuh diri, satu-satunya cara mengerti tujuan bunuh diri orang tercinta adalah mengajak mereka bicara.

Mereka yang berisiko
1.   Pernah mencoba bunuh diri.
2.   Punya masalah psikiatri, seperti depresi, skizofrenia, atau kelainan kepribadian.
3.   Terlibat penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
4.   Punya riwayat kelainan mental atau penyalahgunaan zat-zat terlarang dalam keluarga.
5.   Punya riwayat bunuh diri dalam keluarga.
6.   Mengalami kekerasan fisik dan seksual dalam keluarga.
7.   Ada senjata api di rumah. @

Sumber Kompas