Munculnya masalah pengelolaan domain .id yang hingga kini belum tuntas, membuat banyak orang yang berpikir ulang untuk menggunakan domain “buatan Indonesia”. Bahkan Donny BU, Koordinator ITC Watch, dalam sebuah tulisannya menyarankan pembaca untuk beralih ke domain .com saja. Sebenarnya, apa saja perbedaan antara domain .id dengan domain .com?

Sebelumnya, bagi Anda yang belum paham mengenai seluk beluk domain, silahkan baca dulu artikel Dengan Apa Website Dibangun? *). Pada artikel tersebut, diketahui bahwa Generic Top-Level Domains (gTLDs) terbagi atas dua jenis, yakni:

1. Domain yang berlaku internasinal. Contohnya adalah .com (www.yahoo.com), .org (www.forumlingkarpena.org), .net (www.telkom.net), .tv (www.rcti.tv), dan masih banyak lagi. Yang ditulis di dalam kurung adalah contoh nama domainnya.
2. Domain yang berlaku hanya di wilayah teritorial atau negara tertentu, biasa juga disebut domain lokal.

Di Indonesia, domain lokal ini terkenal dengan istilah domain .id, karena semuanya berakhiran dengan karakter “.id”. Domain .id inilah yang sedang menjadi masalah (lihat artikel Domain .id Terkatung-katung dan Seleksi registrar domain Internet dimulai).

Apa Bedanya?
Ketika hendak membeli sebuah nama domain, Anda mungkin bingung. “Saya harus membeli domain yang mana? Domain internasional atau domain Indonesia?” Kebingungan ini tentu bisa berakhir jika Anda telah mengetahui apa saja perbedaan di antara keduanya.

1. Pengelolaan
Domain internasional (selanjutnya disebut domain .com saja) dikelola oleh sebuah lembaga internasional yang bernama Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Sedangkan domain .id saat ini berada di bawah pengelolaan Departemen Komunikasi dan Informasi. Dalam waktu dekat, diharapkan telah terbentuk sebuah lembaga independen yang bertugas untuk mengelola domain .id ini. Sebelumnya, domain .id dikelola oleh IDNIC (Indonesia Network Information Center).

2. Hak pemilikan
Karena bersifat internasional, seluruh warga dunia boleh memiliki domain .com. Sedangkan domain .id hanya boleh dimiliki oleh warga negara Indonesia. Selain itu, domain .id tertentu hanya boleh dimiliki oleh pihak tertentu pula. Misalnya, domain co.id hanya boleh dimiliki oleh perusahaan, domain net.id hanya boleh dimiliki oleh perusahaan ISP, domain go.id hanya boleh dimiliki oleh lembaga pemerintahan. Demikian seterusnya.

3. Cara pemilikan
Ada begitu banyak perusahaan/lembaga di seluruh dunia yang berfungsi sebagai perantara penjualan nama domain .com. Karena itu, Anda bisa membeli domain ini di negara mana saja. Jika misalnya Anda membelinya di Amerika Serikat, maka Anda bisa melakukan transaksi pembelian lewat internet, dan pembayarannya melalui kartu kredit. Di Indonesia sendiri, ada begitu banyak perusahaan yang melayani penjualan domain .com tersebut. ISP Anda tercinta ini, CBN, juga termasuk di dalamnya. Anda bisa menghubungi email websales@cbn.net.id untuk informasi selengkapnya.

4. Persyaratan pembelian
Untuk domain .com, tak ada syarat khusus untuk membelinya. Aturan yang berlaku di sini adalah “siapa cepat dia dapat”. Anda tinggal memesan nama domain yang dikehendaki, lalu membayar biayanya. Sangat mudah dan cepat. Sama seperti ketika Anda membeli kartu perdana untuk telepon selular. Sementara untuk domain .id, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Misalnya untuk domain co.id, si pembeli harus melampirkan nomor SIUP atau NPWP perusahaan (untuk membuktikan bahwa si pendaftar benar-benar wakil dari perusahaan yang membeli domain tersebut). Persyaratan paling minimal untuk membeli domain .id adalah fotokopi KTP.

Kelebihan dan Kekurangan

Masing-masing nama domain tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Domain internasional dengan akhiran .com misalnya , merupakan domain yang paling populer di dunia. Karena itu, peminatnya sangat banyak. Akibatnya, situs yang menggunakan domain .com punya potensi yang besar untuk memiliki jumlah pengunjung yang lebih banyak dibanding situs dengan domain lainnya (memang, faktor penyebab banyak tidaknya pengunjung situs bukan hanya nama domain, tapi faktor ini pun sebenarnya cukup berperan).

Para pemakai internet umumnya suka mengasosiasikan alamat situs dengan www……com. Dalam mengetik alamat situs tertentu, yang pertama kali mereka ingat adalah domain .com. Sebagai contoh, ketika mereka hendak mengakses situs Telkom, yang mereka ingat adalah www.telkom.com. Padahal, alamat situs telkom yang benar adalah www.telkom.net. Dengan demikian, pemakaian domain dengan akhiran .com akan mengurangi resiko salah ketik yang dilakukan oleh pengunjung.

Jika Anda mengelola situs seperti portal komunitas yang memerlukan trafik kunjungan yang tinggi, tentu situs dengan domain .com akan lebih efektif, karena ini akan mempermudah para netter dalam mengingat nama situs Anda.

Namun seperti halnya domain internasional lainnya, domain berakhiran .com bisa menjadi masalah tersendiri bagi Anda jika dibeli di luar negeri. Sebab, mau tidak mau Anda harus membayar dengan kartu kredit. Padahal, tidak semua orang berani bertransaksi online dengan kartu kredit. Karena itu, untuk domain .com, sebaiknya dibeli di Indonesia saja.

Kebebasan dalam kepemilikan nama domian internasional, menyebabkan setiap orang bisa “meniru” nama domain yang sudah ada, untuk tujuan-tujuan tertentu. Misalnya, karena domain detik.com sudah terkenal, bisa saja orang lain memesan domain detik.net, detik.org, de-tik.com, dan seterusnya. Biasanya, orang yang berbuat seperti ini punya harapan, semoga banyak orang yang nyasar; Ingin mengakses detik.com, tapi salah ketik sehingga masuk ke de-tik.com, dan seterusnya. Anda masih ingat kasus situs plesetan klikbca.com, bukan? Nah, ini adalah salah satu contoh yang nyata. Banyak pelanggan BCA yang akhirnya salah masuk, bukan ke situs klikbca.com, melainkan ke kilkbca.com, dan beberapa nama situs plesetan lainnya.

* * *

Domain .id, di sisi lain, punya kekurangan berupa proses kepemilikan yang cenderung birokratis. Selain itu, alamat situsnya tidak terlalu populer, jadi kemungkinan akan menyulitkan orang dalam menghafalnya.

Namun keunggulannya, domain .id tidak mudah ditiru, karena syarat kepemilikannya yang tidak mudah tersebut. Domain ini pun terasa lebih “bergengsi” dan unik, karena ada nuansa “cinta tanah air”. Dan karena dikelola di Indonesia, maka kita akan lebih mudah menyelesaikannya karena dapat menghubungi langsung pihak pengelola domain tersebut.

Nah, sekarang tinggal keputusan Anda, akan memilih domain yang mana. (jonru)

Keterangan:
(*)Sebenarnya artikel ini sudah daluwarsa, karena aturan mengenai domain lokal Indonesia yang tertulis di sana sudah berubah. Tapi secara umum, artikel ini masih bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai jenis-jenis domain, perbedaan domain internasional dengan domain lokal, dan seterusnya.

Sumber: CBN

Responses

  1. Tank’s untuk informasinya,…sudah lama saya mencari artikel semacam ini. Karena saya selalu gagal ketika mengirimkan file kepada temen yang memakai domain tsb (.co.uk) dan berada di luar negri.

Comments are closed.